Paylater: Cara Kerja, Manfaat, Risiko, dan Tips Bijak
JAKARTA, turkeconom.com – Layanan pembayaran digital terus berkembang pesat di Indonesia dan paylater menjadi salah satu yang paling diminati masyarakat. Konsep beli sekarang bayar nanti ini menawarkan kemudahan berbelanja tanpa harus memiliki dana tunai atau kartu kredit. Data menunjukkan pengguna paylater di Indonesia tumbuh hingga 17 kali lipat dalam lima tahun terakhir, menjadikan negara ini sebagai salah satu pasar terbesar di Asia untuk layanan Buy Now Pay Later.
Kemudahan yang ditawarkan paylater memang sangat menggoda terutama bagi generasi muda. Hanya dengan KTP dan verifikasi selfie, siapa saja bisa mendapatkan limit kredit dalam hitungan menit. Namun di balik kemudahan tersebut, terdapat risiko yang perlu dipahami dengan baik. Otoritas Jasa Keuangan mencatat total utang masyarakat dari layanan paylater telah menembus angka lebih dari Rp30 triliun. Oleh karena itu, memahami cara kerja, manfaat, risiko, serta tips menggunakan paylater secara bijak menjadi sangat penting.
Memahami Konsep Paylater dan Cara Kerjanya

Paylater atau Buy Now Pay Later adalah fasilitas pembiayaan digital yang memungkinkan konsumen membeli produk atau jasa tanpa harus membayar di muka. Konsep ini mirip dengan kartu kredit namun dengan proses pengajuan yang jauh lebih sederhana dan cepat. Layanan ini terintegrasi langsung di berbagai platform seperti e-commerce, aplikasi transportasi online, hingga marketplace.
Secara umum, berikut adalah cara kerja paylater:
- Konsumen mendaftar dan mengaktifkan fitur paylater di aplikasi yang diinginkan
- Sistem melakukan verifikasi data menggunakan KTP dan foto selfie
- Jika disetujui, konsumen mendapatkan limit kredit yang bisa digunakan
- Saat berbelanja, konsumen memilih paylater sebagai metode pembayaran
- Konsumen menentukan tenor pembayaran mulai dari 30 hari hingga 12 bulan
- Tagihan akan muncul sesuai jadwal dan harus dibayar sebelum jatuh tempo
Proses persetujuan paylater umumnya sangat cepat, bahkan bisa kurang dari lima menit. Hal ini berbeda jauh dengan pengajuan kartu kredit yang membutuhkan banyak dokumen dan waktu verifikasi lebih lama. Kemudahan inilah yang membuat paylater sangat populer terutama di kalangan masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan perbankan tradisional.
Aplikasi Paylater Populer di Indonesia
Saat ini tersedia berbagai pilihan layanan paylater yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Berdasarkan survei IDN Research Institute terhadap generasi Z dan milenial, berikut adalah lima aplikasi paylater paling banyak digunakan:
- Shopee Paylater menjadi pilihan utama karena terintegrasi langsung dengan platform e-commerce terbesar di Indonesia serta menawarkan berbagai promo menarik
- GoPay Later unggul karena terhubung dengan ekosistem Gojek yang luas mulai dari transportasi, pesan makanan, hingga pembayaran tagihan
- Traveloka Paylater banyak dipilih untuk kebutuhan traveling seperti pemesanan tiket pesawat, hotel, dan berbagai atraksi wisata
- Kredivo dikenal sebagai pionir paylater di Indonesia dengan limit cukup besar dan tenor hingga 12 bulan
- Akulaku populer untuk pembelian produk elektronik dan kebutuhan rumah tangga dengan tenor fleksibel
Setiap aplikasi memiliki kelebihan dan target pengguna berbeda. Gen Z cenderung memilih layanan yang mendukung gaya hidup dan hiburan, sementara milenial lebih memilih yang menunjang kebutuhan esensial dan produktif.
Manfaat dan Kelebihan Menggunakan Paylater
Layanan paylater memberikan berbagai keuntungan yang menjawab kebutuhan konsumen modern. Berikut adalah manfaat utama yang bisa didapatkan:
- Kemudahan akses kredit tanpa harus memiliki kartu kredit atau rekening bank dengan limit besar
- Proses pengajuan cepat hanya membutuhkan KTP dan verifikasi selfie dalam hitungan menit
- Opsi cicilan fleksibel mulai dari pembayaran sekaligus 30 hari hingga cicilan 12 bulan
- Promo dan diskon eksklusif berupa cashback, potongan harga, atau gratis ongkir bagi pengguna paylater
- Solusi kebutuhan mendesak ketika memerlukan dana cepat untuk keperluan darurat
- Tidak memerlukan jaminan atau agunan seperti pinjaman konvensional
- Terintegrasi dengan berbagai merchant baik online maupun offline
Paylater juga membantu masyarakat unbanked atau yang belum memiliki akses perbankan untuk bisa menikmati kemudahan kredit digital. Tercatat layanan ini telah memperluas akses keuangan bagi sekitar 17 juta masyarakat Indonesia yang sebelumnya tidak terjangkau layanan perbankan tradisional.
Risiko dan Kekurangan yang Perlu Diperhatikan
Di balik kemudahannya, paylater memiliki risiko yang tidak boleh diabaikan. Berikut adalah kekurangan dan risiko yang perlu dipertimbangkan:
- Mendorong perilaku konsumtif karena kemudahan berbelanja tanpa harus membayar langsung
- Bunga dan biaya tersembunyi yang tidak selalu terlihat jelas saat transaksi
- Denda keterlambatan tinggi jika tidak membayar tepat waktu
- Mempengaruhi skor kredit karena riwayat pembayaran tercatat di SLIK OJK
- Potensi utang menumpuk jika tidak dikelola dengan baik
- Risiko gali lubang tutup lubang menggunakan paylater lain untuk membayar tagihan
- Tidak membangun credit score positif untuk pengajuan pinjaman perbankan di masa depan
Data OJK menunjukkan penggunaan paylater meningkatkan pembelian impulsif sebesar 65 persen dan nilai transaksi rata-rata naik 40 persen. Fenomena ini menunjukkan bahwa kemudahan akses justru bisa menjadi bumerang jika tidak diimbangi dengan literasi keuangan yang memadai.
Regulasi OJK Terbaru untuk Paylater
Melihat pertumbuhan pesat dan potensi risiko yang ada, OJK telah menyusun regulasi baru untuk melindungi konsumen. Berikut adalah poin-poin penting dari aturan terbaru:
- Pengguna paylater harus berusia minimal 18 tahun atau sudah menikah
- Wajib memiliki penghasilan tetap minimal Rp3 juta per bulan
- Pembentukan saluran pengaduan terpadu yang terintegrasi dengan OJK
- Setiap keluhan wajib ditindaklanjuti dalam 3 hari kerja
- Kewajiban pelaporan data ke SLIK OJK untuk transparansi riwayat kredit
- Efektif berlaku untuk nasabah baru paling lambat 1 Januari 2027
Regulasi ini bertujuan untuk mencegah masyarakat terjerat dalam jebakan utang terutama mereka yang belum memiliki literasi keuangan memadai. OJK juga mengingatkan bahwa setiap utang melalui paylater akan tercatat dan mempengaruhi riwayat kredit di masa depan.
Dampak Buruk Telat Bayar Tagihan Paylater
Keterlambatan membayar tagihan paylater bukan sekadar dikenakan denda. Ada konsekuensi serius yang perlu dipahami:
- Denda keterlambatan yang jumlahnya bervariasi tergantung kebijakan masing-masing penyedia
- Bunga tambahan yang terus bertambah selama tagihan belum dilunasi
- Penurunan skor kredit di SLIK OJK yang mempengaruhi pengajuan kredit di masa depan
- Kesulitan mengajukan KPR atau KTA karena riwayat kredit buruk
- Penagihan oleh debt collector jika menunggak dalam waktu lama
- Pembekuan akun atau pembatasan fitur di aplikasi terkait
- Pengaruh pada proses lamaran kerja karena beberapa perusahaan mengecek riwayat kredit calon karyawan
Riwayat kredit buruk bisa bertahan lama dalam catatan SLIK OJK dan akan menyulitkan berbagai urusan finansial di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu membayar tagihan tepat waktu.
Tips Bijak MenggunakanPaylater
Para perencana keuangan memberikan panduan agar penggunaan paylater tetap sehat dan tidak menjadi beban. Berikut tips yang bisa diterapkan:
Sebelum Menggunakan Paylater:
- Pastikan penyedia layanan sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK
- Baca dan pahami syarat ketentuan termasuk bunga, denda, dan biaya lainnya
- Hitung kemampuan bayar sebelum melakukan transaksi
- Gunakan hanya untuk kebutuhan mendesak dan penting bukan keinginan sesaat
Saat Menggunakan Paylater:
- Batasi total cicilan maksimal 30 persen dari penghasilan bulanan
- Pilih tenor pembayaran yang sesuai kemampuan
- Catat semua transaksi dan pantau total utang secara berkala
- Manfaatkan promo cicilan 0 persen jika tersedia
Setelah Menggunakan Paylater:
- Pasang pengingat beberapa hari sebelum jatuh tempo
- Bayar tagihan tepat waktu atau lebih awal jika memungkinkan
- Simpan bukti pembayaran untuk dokumentasi
- Cek riwayat kredit di SLIK OJK secara berkala
Cara Keluar dari Jerat Utang Paylater
Bagi yang sudah terlanjur terjerat utang paylater berlebihan, berikut langkah yang bisa dilakukan:
- Audit keuangan pribadi dengan mencatat semua utang dari berbagai sumber
- Hentikan penggunaan paylater untuk sementara waktu hingga kondisi membaik
- Susun prioritas pembayaran mulai dari bunga terbesar atau jatuh tempo terdekat
- Tambah penghasilan dengan mencari pekerjaan sampingan atau menjual barang tidak terpakai
- Kurangi pengeluaran dengan memangkas kebutuhan yang tidak esensial
- Negosiasi dengan penyedia layanan untuk kemungkinan perpanjangan tenor atau pengurangan bunga
- Konsultasi dengan perencana keuangan jika kondisi sudah sangat berat
Jangan pernah menggunakan paylater lain untuk membayar tagihan yang sudah ada karena akan menciptakan lingkaran setan utang yang semakin sulit diatasi.
Perbedaan Paylater dengan Kartu Kredit
Banyak yang masih bingung membedakan paylater dengan kartu kredit. Berikut perbandingannya:
| Aspek | Paylater | Kartu Kredit |
|---|---|---|
| Proses pengajuan | Sangat cepat, menit | Lama, berhari-hari |
| Syarat dokumen | KTP dan selfie | Slip gaji, NPWP, dll |
| Limit maksimal | Umumnya Rp20-30 juta | Bisa ratusan juta |
| Bunga | 2-4% per bulan | 1.75-2.25% per bulan |
| Penggunaan | Platform tertentu | Universal |
| Membangun credit score | Tidak | Ya |
Kartu kredit memberikan fleksibilitas lebih besar dan membantu membangun riwayat kredit positif. Namun paylater menjadi alternatif bagi mereka yang kesulitan memenuhi persyaratan kartu kredit konvensional.
Masa DepanPaylater di Indonesia
Industri paylater di Indonesia diprediksi akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital. Beberapa tren yang diprediksi akan terjadi:
- Integrasi lebih luas dengan berbagai merchant offline seperti minimarket dan restoran
- Regulasi semakin ketat untuk melindungi konsumen dari risiko utang berlebihan
- Persaingan semakin kompetitif dengan masuknya pemain baru dari perbankan dan fintech
- Fitur yang lebih canggih seperti analisis pengeluaran dan rekomendasi keuangan
- Kolaborasi dengan program literasi keuangan untuk edukasi penggunaan bijak
Paylater akan tetap menjadi bagian penting dari ekosistem keuangan digital Indonesia selama digunakan secara bertanggung jawab dan sesuai kemampuan finansial masing-masing individu.
Kesimpulan untuk Pengguna Cerdas
Paylater adalah alat finansial yang bisa sangat membantu jika digunakan dengan bijak. Kemudahan akses dan proses cepat menjadi nilai tambah yang tidak bisa dipungkiri. Namun tanggung jawab tetap berada di tangan pengguna untuk memastikan penggunaan tidak melampaui kemampuan bayar.
Sebelum mengaktifkan fitur paylater, tanyakan pada diri sendiri apakah benar-benar membutuhkan barang tersebut dan apakah mampu membayar cicilannya nanti. Jangan sampai kemudahan hari ini menjadi beban finansial di masa depan. Dengan pemahaman yang baik tentang cara kerja, risiko, dan tips penggunaan bijak, paylater bisa menjadi solusi keuangan yang positif bukan jebakan utang yang menyulitkan.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Ekonomi
Baca juga artikel lainnya: SoftPOS Solusi Pembayaran Digital Tanpa Mesin EDC Fisik










