Ekonomi Feminis

Ekonomi Feminis: Cara Nyata Bikin Hidup Lebih Seimbang

JAKARTA, turkeconom.com – Ekonomi feminis bukan cuma membahas soal perempuan aja. Lebih tepatnya, ini adalah cara pandang baru supaya sistem ekonomi jadi lebih adil, menghargai peran dan pekerjaan domestik, serta tidak selalu mengutamakan angka atau profit semata.

Ada istilah unpaid care work, yaitu pekerjaan rumah seperti mengasuh anak, memasak, atau membereskan rumah. Meski sering dianggap bukan “kerja”, faktanya semua itu menggerakkan perekonomian tanpa kita sadari.

Waktu pandemi, gue lihat sendiri ibu gue mendadak jadi pengajar buat adik-adik di rumah, sambil tetap mengatur keuangan keluarga dan urusan dapur. Kalau pekerjaan itu tidak dihitung, ekonomi keluarga bisa berantakan. Sayangnya, hal ini sering luput dari perhatian sistem ekonomi konvensional.

Pengalaman Pribadi: Kesalahan Umum yang Pernah Gue Lakukan

Ekonomi Feminis

Pernah nggak sih lepas tangan soal urusan keuangan rumah karena mikir itu tugas mama atau bude? Gue juga pernah begitu. Sampai akhirnya, saat keuangan lagi seret, gue merasakan langsung betapa pentingnya mengatur belanja bulanan, menjaga adik, dan memastikan rumah tetap berjalan.

Waktu gue dan sahabat bikin usaha kecil, kami bagi tugas: dia pegang produksi, gue pegang admin plus media sosial. Awalnya gue remehkan pekerjaan admin seperti balas chat, atur promo, dan stok barang—karena kelihatannya bisa dikerjakan sambil rebahan. Ternyata, capek juga! Dari situ gue belajar bahwa ekonomi bukan cuma soal modal dan untung-rugi, tapi juga menghargai waktu dan tenaga.

Kenapa Ekonomi Feminis Penting Buat Kita?

Banyak perempuan harus memegang dua peran sekaligus: pekerjaan profesional dan pekerjaan domestik. Data BPS 2022 mencatat 63% perempuan usia produktif di Indonesia mengaku masih memegang dua peran tersebut.

Kalau peran domestik diabaikan, data ekonomi jadi tidak lengkap, dan kebijakan pun rawan meleset. Misalnya, bantuan tunai mungkin membantu secara finansial, tapi beban mental dan fisik tetap berat. Dari pengalaman, hal ini juga bisa berdampak ke kesehatan mental.

Di komunitas perempuan wirausahawan yang pernah gue ikuti, banyak yang merasa waktunya habis di rumah. Mereka ragu ikut pelatihan atau mengembangkan usaha karena takut dianggap mengabaikan kewajiban rumah. Padahal, ekonomi feminis justru mengajarkan cara berbagi waktu, mengalokasikan sumber daya, dan membangun kesepakatan keluarga.

Tips Praktis Bikin Ekonomi Keluarga Lebih Balance ala Feminis

  1. Mulai diskusi transparan
    Ngobrol terbuka soal pembagian tugas rumah dan keuangan. Jangan anggap tabu, justru ini langkah awal solusi.

  2. Catat waktu, bukan cuma uang
    Hitung juga waktu kerja domestik. Bisa pakai catatan harian dan evaluasi bareng tiap minggu, supaya semua merasa adil.

  3. Manfaatkan teknologi
    Gunakan aplikasi budgeting seperti Money Lover atau Spendee, plus Google Calendar untuk jadwal kerja dan tugas rumah.

  4. Dukung ruang berkembang untuk perempuan
    Nggak harus kursus mahal, webinar gratis atau blog belajar juga bermanfaat. Ajak keluarga supaya saling dukung.

  5. Ubah mindset
    Ekonomi nggak melulu soal uang; waktu, tenaga, dan kesehatan mental juga aset. Jangan gengsi minta bantuan atau istirahat.

Hipotesis Gue: Kalau Semua Orang Nerapin Prinsip Ekonomi Feminis…

Bayangin kalau semua keluarga di Indonesia menerapkan prinsip ini. Nilai ekonomi tiap anggota rumah akan lebih terlihat, edukasi keuangan meningkat, dan empati lebih kuat.

Bisa jadi jumlah perempuan di sektor formal bertambah karena punya waktu bebas dari beban domestik. Efeknya, angka kemiskinan dan masalah literasi keuangan perempuan bisa menurun signifikan.

Pelajaran Hidup: Jangan Remehkan Peran Kecil

Pelajaran terbesar yang gue dapat adalah menghargai peran kecil yang sering terlewat, baik di rumah maupun di tempat kerja. Mulailah dari hal sederhana: siapa yang pegang tugas domestik di sekitarmu? Sudah adil belum?

Kalau belum, jangan takut untuk mulai berdiskusi. Perubahan besar biasanya dimulai dari langkah kecil dan obrolan ringan.

Kesimpulan: Ekonomi Feminis Itu Cara Praktis Biar Hidup Lebih Nyaman

Buat gue, ekonomi feminis bukan teori berat dari seminar atau buku kuliah, tapi cara hidup supaya adil dalam tenaga, waktu, dan peluang. Mulai dari hal kecil, belajar bareng, dan jangan takut salah langkah.

Kalau mau ekonomi keluarga lebih stabil dan sehat secara emosional, prinsip ini layak dicoba. Kadang, perubahan dimulai dari keberanian bilang, “Aku capek, bantuin dong.”

Baca juga konten dengan artikel terkait tentang:  Ekonomi

Baca juga artikel lainnya: Gender Budgeting: Cara Mudah Bikin Anggaran Adil & Berdampak

Berikut website referensi : Wdbos

Author